Perbedaan Antara Lampu Pertumbuhan Tanaman LED dan Lampu LED Biasa

Jun 26, 2024

Tinggalkan pesan

1. Spektrum emisi memiliki panjang gelombang yang berbeda:

Lampu pertumbuhan tanaman terutama terdiri dari komponen merah dan biru dalam spektrum cahaya tampak, sementara lampu biasa hanyalah dioda pemancar cahaya, dan spektrumnya terkonsentrasi di bagian cahaya hijau.

LED yang diaplikasikan di bidang kultur tanaman juga menunjukkan karakteristik berikut: jenis panjang gelombang yang kaya yang sangat cocok dengan rentang spektral fotosintesis tanaman dan morfogenesis cahaya; Lebar gelombang spektral adalah setengah lebar, yang dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan untuk mendapatkan cahaya monokromatik murni dan spektrum komposit; Dapat memusatkan panjang gelombang cahaya tertentu untuk menyinari tanaman secara merata; Tidak hanya dapat mengatur pembungaan dan pembuahan tanaman.

Dan juga dapat mengontrol tinggi tanaman dan komposisi nutrisi; Sistem menghasilkan lebih sedikit panas dan menempati lebih sedikit ruang, membuatnya cocok untuk budidaya multi-lapis dan sistem kombinasi tiga dimensi, mencapai beban panas rendah dan miniaturisasi ruang produksi; Selain itu, daya tahannya yang kuat juga mengurangi biaya pengoperasian.

 

2. Berbeda secara eksternal

LED, yang juga dikenal sebagai dioda pemancar cahaya, adalah sebuah chip yang terdiri dari semikonduktor tipe-P dan semikonduktor tipe-N pada intinya. Terdapat lapisan transisi yang disebut sambungan PN antara semikonduktor tipe-P dan semikonduktor tipe-N. Ketika arus mengalir dari anoda ke katoda LED, kristal semikonduktor akan memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda dari ungu hingga merah, dan kekuatan cahaya tersebut terkait dengan arus.

Menurut intensitas cahaya dan arus kerja, dapat dibagi menjadi kecerahan biasa (intensitas cahaya)<10mcd), high brightness (luminous intensity between 10-100mcd), and ultra-high brightness (luminous intensity>100mcd). Strukturnya terutama dibagi menjadi empat bagian: struktur sistem distribusi cahaya, struktur sistem pembuangan panas, sirkuit penggerak, dan struktur mekanis/pelindung.

Penelitian tentang LED sebagai pencahayaan tambahan untuk fotosintesis tanaman Sumber cahaya buatan tradisional menghasilkan terlalu banyak panas, seperti penggunaan pencahayaan tambahan LED dan sistem hidroponik, di mana udara dapat didaur ulang dan kelebihan panas serta kelembapan dapat dihilangkan.

Energi listrik dapat diubah atau ditransformasikan secara efisien menjadi radiasi fotosintesis yang efektif, yang pada akhirnya diubah menjadi materi tanaman. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan lampu LED dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan laju fotosintesis selada hingga lebih dari 20%, dan penggunaan LED di pabrik tanaman dapat dilakukan.

 

3. Penggunaan yang berbeda

Lampu LED dapat menggantikan lampu pijar spiral atau bohlam hemat energi, mulai dari 5-40 watt, lampu pijar berdaya rendah, hingga 60 watt (hanya membutuhkan listrik sekitar 7 watt).

Lampu tanaman LED membantu memperpendek siklus pertumbuhan tanaman karena sumber cahayanya sebagian besar terdiri dari sumber cahaya merah dan biru, menggunakan pita cahaya tanaman yang paling sensitif. Panjang gelombang cahaya merah adalah 620-630nm dan 640-660nm, dan panjang gelombang cahaya biru adalah 450-460nm dan 460-470nm.

Sumber cahaya ini memungkinkan tanaman menghasilkan fotosintesis yang optimal dan mencapai pertumbuhan yang optimal. Eksperimen dan aplikasi praktis telah menunjukkan bahwa selain menyediakan cahaya tambahan bagi tanaman selama periode kekurangan cahaya, sumber cahaya ini juga mendorong diferensiasi beberapa cabang lateral dan kuncup, mempercepat pertumbuhan akar, batang, dan daun, mempercepat sintesis karbohidrat dan vitamin, serta memperpendek siklus pertumbuhan.

 

Kirim permintaan